SAKIT
Tak ada yang pengen sakit...
Tapi tak bisa juga nolak kalo dah kena sakit..
Gak bisa pula request sakit yang ringan ringan atau mau sakit apa...
Kena sakit yang ringan macam Tipus, Demam Berdarah & Malaria juga bukannya enak, siapa yang suka siapa yang mau, karena biaya juga mahal...
Tapi kalo kena sakit kritis, waduh, bahaya, bukan hanya secara psikologis terguncang, aset dan tabungan juga bisa terguncang...bukan apa apa, biayanya mahal...
Tak ada yang pengen sakit, tapi kalo dah kena sakit kritis, seperti tadi, keluarga juga terguncang..
Lain hal kalo kita sakit kritis, ada TEMAN AKRAB, SAUDARA KANDUNG, TEMAN ALUMNI, TEMAN AKRAB, KEDAN, KONCO, KAWAN NGUMPUL atau siapapun yang MAU BAYARIN UANG BEROBAT SAKIT KRITIS KITA..
So, orang bilang persiapan kunci keberhasilan..
Bukan mau siap siap berhasil sakit, tapi kalo terjadi, keluarga, aset dan tabungan jangan sampai terguncang..
Telah hadir produk penyakit kritis dengan hanya membayar 5 tahun dan diproteksi 20 tahun, mau UP berapapun boleh..
Hebatnya, selama 20 tahun tidak terjadi resiko, 160% Premi yang sudah dibayar dikembalikan.
Malah kalo terjadi sakit kritis, 100% UP Kritis plus 100% Premi anda akan dikembalikan..
Kalau dibilang bilang, INI ASURANSI GRATIS...
Jadilah Andalan Keluarga dalam setiap situasi, apalagi ketika kita mengalami sakit..
Kita Cinta Tuhan yang tidak kita lihat, tapi JANGAN MENELANTARKAN orang yang kita cintai di DEPAN MATA.
GOD BLESS US
Insurance
Jumat, 20 Oktober 2017
Rabu, 25 Januari 2017
Menghitung Uang Pertanggungan Polis Asuransi
Proteksi dasar dari produk asuransi meliputi proteksi jiwa. Jika bercerita mengenai proteksi jiwa, maka kita akan membahas mengenai UP (uang pertanggungan).
Jika anda memiliki polis asuransi jiwa, sudah seharusnya total UP yang anda miliki dari seluruh polis asuransi anda miliki sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya atau sudah melalui perhitungan yang tepat. Jadi, UP itu harus dihitung, bukan dirasa, diraba, dipikir atau diduga.
Ada rumusan standar untuk menghitung berapa UP yang seharusnya kita miliki.
Sebelumnya kita harus mengetahui, bahwa manfaat UP secara umum diberikan jika terjadi resiko meninggal dunia terhadap si tertanggung.
Jadi, dalam istilah yang lain, UP itu akan diwariskan atau diberikan kepada penerima manfaatnya.
Jadi UP dapat kita katakan WARISAN. Dan WARISAN dapat kita katakan adalah ASET yang akan diberikan kepada si pewaris.
Sehingga secara tidak langsung UP adalah ASET.
Sehingga konsep UP adalah kita mencicil WARISAN atau mencicil ASET yang akan kita berikan kepada pewaris kita.
So, berapa UP yang selayaknya harus kita punyai dari seluruh total polis yang sudah dan akan kita punya.
Rumusnya simpel :
UP = ((Income perbulan x 12 bulan)/*asumsi rata rata bunga deposito)
misal : gaji kita perbulan 10 Juta, asumsi rata rata suku bunga deposito 6%, maka UP kita adalah :
UP = ((10 Juta x 12 bulan)/ 6%) = 2 M
Berarti, kalo anda mempunyai polis asuransi, pastikan total UP dari keseluruhan polis anda adalah lebih atau sama dengan 2 M.
Jadi, pengertian UP 2 M adalah kalo terjadi resiko terhadap kita sebagai tertanggung, maka dengan 2 kondisi misal :
1. UP 2 M tersebut akan diterima ahli waris kita dalam hal ini misalnya istri kita, kalo misal uang tersebut dimasukkan ke dalam tabungan biasa, dan istri akan mengambil sebesar 10 Juta tiap bulan karena tau income kita tiap bulan sebesar 10 Juta, maka mereka setidaknya bisa hidup dengan 2 M tersebut selama 200 bulan atau sekitar 16,5 tahun.
2. Atau dengan cara yang sedikit lebih bijak, istri kita menabungkan uang 2 M tsb kedalam deposito berjangka 12 bulan dengan asumsi bunga 6%, maka akan menerima bunga sebesar 120Juta setahun atau setara dengan 10 Juta sebulan, sesuai dengan income kita.
Penjelasan diatas menggambarkan bahwa UP adalah WARISAN adalah juga ASET yang bisa kita cicil. Pengertian cicil adalah dengan kita menabung di tabungan ASURANSI plus PROTEKSI.
Ingin info lebih lanjut, hubungi Jimmy C. Silaen, 081361333856 atau email di 51l4en@gmail.com
Salam Asuransi.
Jika anda memiliki polis asuransi jiwa, sudah seharusnya total UP yang anda miliki dari seluruh polis asuransi anda miliki sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya atau sudah melalui perhitungan yang tepat. Jadi, UP itu harus dihitung, bukan dirasa, diraba, dipikir atau diduga.
Ada rumusan standar untuk menghitung berapa UP yang seharusnya kita miliki.
Sebelumnya kita harus mengetahui, bahwa manfaat UP secara umum diberikan jika terjadi resiko meninggal dunia terhadap si tertanggung.
Jadi, dalam istilah yang lain, UP itu akan diwariskan atau diberikan kepada penerima manfaatnya.
Jadi UP dapat kita katakan WARISAN. Dan WARISAN dapat kita katakan adalah ASET yang akan diberikan kepada si pewaris.
Sehingga secara tidak langsung UP adalah ASET.
Sehingga konsep UP adalah kita mencicil WARISAN atau mencicil ASET yang akan kita berikan kepada pewaris kita.
So, berapa UP yang selayaknya harus kita punyai dari seluruh total polis yang sudah dan akan kita punya.
Rumusnya simpel :
UP = ((Income perbulan x 12 bulan)/*asumsi rata rata bunga deposito)
misal : gaji kita perbulan 10 Juta, asumsi rata rata suku bunga deposito 6%, maka UP kita adalah :
UP = ((10 Juta x 12 bulan)/ 6%) = 2 M
Berarti, kalo anda mempunyai polis asuransi, pastikan total UP dari keseluruhan polis anda adalah lebih atau sama dengan 2 M.
Jadi, pengertian UP 2 M adalah kalo terjadi resiko terhadap kita sebagai tertanggung, maka dengan 2 kondisi misal :
1. UP 2 M tersebut akan diterima ahli waris kita dalam hal ini misalnya istri kita, kalo misal uang tersebut dimasukkan ke dalam tabungan biasa, dan istri akan mengambil sebesar 10 Juta tiap bulan karena tau income kita tiap bulan sebesar 10 Juta, maka mereka setidaknya bisa hidup dengan 2 M tersebut selama 200 bulan atau sekitar 16,5 tahun.
2. Atau dengan cara yang sedikit lebih bijak, istri kita menabungkan uang 2 M tsb kedalam deposito berjangka 12 bulan dengan asumsi bunga 6%, maka akan menerima bunga sebesar 120Juta setahun atau setara dengan 10 Juta sebulan, sesuai dengan income kita.
Penjelasan diatas menggambarkan bahwa UP adalah WARISAN adalah juga ASET yang bisa kita cicil. Pengertian cicil adalah dengan kita menabung di tabungan ASURANSI plus PROTEKSI.
Ingin info lebih lanjut, hubungi Jimmy C. Silaen, 081361333856 atau email di 51l4en@gmail.com
Salam Asuransi.
Selasa, 24 Januari 2017
Mempersiapkan Rencana Asuransi Dana Pendidikan Anak Anda
Mempersiapkan Rencana Asuransi Dana Pendidikan Anak Anda
Sebagai orang tua, pastinya kita ingin mempersiapkan dan memberikan pendidikan yang baik dan terbaik bagi anak anak kita. Sehingga pastinya, semenjak anak anak kita lahir, seharusnya kita sudah mempersiapkan dan memperhitungkan berapa dana pendidikan yang harus kita persiapkan dari sekarang.
Sebagai contoh :
Misal usia kita sekarang 30 tahun, dan anak kita 0 tahun, maka, kita harus mempersiapkan :
- Dana masuk Sekolah Dasar (SD)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan SD, misal di SD A, kalo kita survey misal sekarang
biaya masuk dan biaya selama SD 6 tahun di SD A adalah 10 Juta (contoh), karena anak kita akan
masuk SD 6 tahun lagi, maka future value dari 10 Juta dengan asumsi inflasi 10% adalah 1,77* x
10 Juta = 17.700.700 rupiah. *angka 1,77 adalah faktor pengali dari tabel future value terlampir
- Dana masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan SMP, misal di SMP B, kalo kita survey misal sekarang
biaya masuk dan biaya selama SMP 3 tahun di SD A adalah 20 Juta (contoh), karena anak kita
akan masuk SD 12 tahun lagi, maka future value dari 20 Juta dengan asumsi inflasi 10% adalah
3,13* x 20 Juta = 62.600.000 rupiah. *angka 3,13 adalah faktor pengali dari tabel future value
terlampir
- Dana masuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan SMA, misal di SMA C, kalo kita survey misal
sekarang biaya masuk dan biaya selama SMA 3 tahun di SMA C adalah 35 Juta (contoh), karena
anak kita akan masuk SD 15 tahun lagi, maka future value dari 35 Juta dengan asumsi inflasi 10%
adalah 4,17 * x 35 Juta = 145.950.000 rupiah. *angka 4,17 adalah faktor pengali dari tabel future
value terlampir
- Dana masuk Perguruan Tinggi (PT)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan kuliah, misal di PT D, kalo kita survey misal
sekarang biaya masuk dan biaya selama 5 tahun kuliah di PT D adalah 70 Juta (contoh), karena
anak kita akan masuk kuliah 18 tahun lagi, maka future value dari 70 Juta dengan asumsi inflasi
10% adalah 5,56 * x 70 Juta = 389.200.000 rupiah. *angka 5,56 adalah faktor pengali dari tabel
future value terlampir
Sehingga dari perhitungan diatas, kita akan menghitung, berapa dana perbulan yang harus kita persiapkan. Kalo dengan hitungan normal, atau asumsi ditabungan biasa, maka dana perbulan yang harus kita persiapkan akan sangat besar sekali, dimana kita akan menjumlah keseluruhan biaya selama SD, SMP, SMA dan PT menjadi Rp. 615.450.700, kalo kita bagi 216 bulan (18 tahun) menjadi Rp. 2.849.308, sehingga yang kita butuhkan adalah program investasi dan bukan program tabungan biasa, ditambah lagi unsur PROTEKSI yang harus kita tambahkan, karena kita tidak bisa memastikan apakah selama masa menabung kita, kita dan keluarga, apakah bebasa dari resiko kehidupan yang bisa terjadi seperti sakit, sakit kritis, resiko meninggal dunia terhadap kita sebagai orang tua ataupun resiko kecelakaan, yang mana resiko kehidupan tersebut bisa mengganggu rencana jangka panjang dana pendidikan anak kita.
So..., apakah kita sudah mempersiapkan tabungan dana pendidikan anak kita, atau sudahkah kita mempersiapkan rencana Asuransi Dana Pendidikan anak kita....
Untuk informasi lebih lanjut, konsultasi gratis, hubungi Jimmy C Silaen, 081361333856 or email di 51l4en@gmail.com.
Salam Asuransi.
Sebagai orang tua, pastinya kita ingin mempersiapkan dan memberikan pendidikan yang baik dan terbaik bagi anak anak kita. Sehingga pastinya, semenjak anak anak kita lahir, seharusnya kita sudah mempersiapkan dan memperhitungkan berapa dana pendidikan yang harus kita persiapkan dari sekarang.
Sebagai contoh :
Misal usia kita sekarang 30 tahun, dan anak kita 0 tahun, maka, kita harus mempersiapkan :
- Dana masuk Sekolah Dasar (SD)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan SD, misal di SD A, kalo kita survey misal sekarang
biaya masuk dan biaya selama SD 6 tahun di SD A adalah 10 Juta (contoh), karena anak kita akan
masuk SD 6 tahun lagi, maka future value dari 10 Juta dengan asumsi inflasi 10% adalah 1,77* x
10 Juta = 17.700.700 rupiah. *angka 1,77 adalah faktor pengali dari tabel future value terlampir
- Dana masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan SMP, misal di SMP B, kalo kita survey misal sekarang
biaya masuk dan biaya selama SMP 3 tahun di SD A adalah 20 Juta (contoh), karena anak kita
akan masuk SD 12 tahun lagi, maka future value dari 20 Juta dengan asumsi inflasi 10% adalah
3,13* x 20 Juta = 62.600.000 rupiah. *angka 3,13 adalah faktor pengali dari tabel future value
terlampir
- Dana masuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan SMA, misal di SMA C, kalo kita survey misal
sekarang biaya masuk dan biaya selama SMA 3 tahun di SMA C adalah 35 Juta (contoh), karena
anak kita akan masuk SD 15 tahun lagi, maka future value dari 35 Juta dengan asumsi inflasi 10%
adalah 4,17 * x 35 Juta = 145.950.000 rupiah. *angka 4,17 adalah faktor pengali dari tabel future
value terlampir
- Dana masuk Perguruan Tinggi (PT)
Dimana rencana kita nanti anak kita akan kuliah, misal di PT D, kalo kita survey misal
sekarang biaya masuk dan biaya selama 5 tahun kuliah di PT D adalah 70 Juta (contoh), karena
anak kita akan masuk kuliah 18 tahun lagi, maka future value dari 70 Juta dengan asumsi inflasi
10% adalah 5,56 * x 70 Juta = 389.200.000 rupiah. *angka 5,56 adalah faktor pengali dari tabel
future value terlampir
Sehingga dari perhitungan diatas, kita akan menghitung, berapa dana perbulan yang harus kita persiapkan. Kalo dengan hitungan normal, atau asumsi ditabungan biasa, maka dana perbulan yang harus kita persiapkan akan sangat besar sekali, dimana kita akan menjumlah keseluruhan biaya selama SD, SMP, SMA dan PT menjadi Rp. 615.450.700, kalo kita bagi 216 bulan (18 tahun) menjadi Rp. 2.849.308, sehingga yang kita butuhkan adalah program investasi dan bukan program tabungan biasa, ditambah lagi unsur PROTEKSI yang harus kita tambahkan, karena kita tidak bisa memastikan apakah selama masa menabung kita, kita dan keluarga, apakah bebasa dari resiko kehidupan yang bisa terjadi seperti sakit, sakit kritis, resiko meninggal dunia terhadap kita sebagai orang tua ataupun resiko kecelakaan, yang mana resiko kehidupan tersebut bisa mengganggu rencana jangka panjang dana pendidikan anak kita.
So..., apakah kita sudah mempersiapkan tabungan dana pendidikan anak kita, atau sudahkah kita mempersiapkan rencana Asuransi Dana Pendidikan anak kita....
Untuk informasi lebih lanjut, konsultasi gratis, hubungi Jimmy C Silaen, 081361333856 or email di 51l4en@gmail.com.
Salam Asuransi.
Langganan:
Komentar (Atom)

